Kumpulancerita inspirasi kristen dan renungan harian kristen serta motivasi yang meneguhkan iman, menumbuhkan kasih, Perkataan sinis dan sarkastis, yang lahir dari hati yang pahit, tak ayal membangkitkan kemarahan, kegeraman, fitnah, dan pertengkaran (Efesus 4:31). Cerita diatas hanya ingin mengingatkan kita tentang makna dari DOA
Lori Official Writer Kata-kata Itu berkuasa. Bisa membangun tapi bisa juga suka membagikan gosip dan rahasia ke orang adalah penikmat dari skandal yang dilakukan seseorang. Semakin besar skandalnya, semakin kita kita sering lupa untuk berhenti hanya sekadar bertanya 'Apakah gosip Itu 'benar' atau 'tidak''. Semakin banyak orang membicarakannya, Kita bahkan semakin membesar-besarkannya ke semua orang yang kita ajak bicara. Sadar atau gak kita memilih diri Kita jadi seorang pendogeng terburuk. Kita memang punya rasa ingin tahu yang tinggi dan berharap bisa menyampaikan komentar pribadi kita. Kita suka adanya pergunjingan dan bahkan suka menyaksikan perkelahian."Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar." Yakobus 3 4-5Fitnah dan Gosip menyebar seperti kankerBanyak orang yang menganggap fitnah dan gosip sesuatu yang biasa. Kita mungkin mudah mendiagnosa tindakan mencuri, marah dan cemburu sebagai dosa. Tapi kita justru mengabaikan dosa yang ditimbulkan oleh gosip dan fitnah."Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus.." 2 Timotius 2 16-17Fitnah atau mengatai-mnagatai orang lain bisa menular kepada Kita secara alami bahkan bisa dilakukan di dalam saat membuka percakapan sederhana dengan seorang teman. Bisa dipastikan akan keluar beberapa kata negatif maupun keluhan tentang bisa saja punya prasangka soal seseorang dan diam-diam dengan cara yang sangat sederhana, kitapun ingin membagikannya ke orang lain, lalu menyusun pandangan kita soal tindakannya untuk menerima dukungan. 'Tahu gak sih, dia kayak begini loh.' Atau kita mulai membangun gosip dengan berkata 'Ih..aku ya paling gak suka ngeliat cara dia kerja...'.Dalam fitnah seperti ini, kita sedang mendorong orang lain untuk memfitnah Juga 10 Ayat Alkitab Tentang Gosip yang Perlu Anda Ketahui!Jevier Justin, Presenter Infotainmen yang Tidak Mau BergosipAkibat Dari Fitnah dan GosipAkibat dari tindakan memfitnah dan mengggosipi seseorang adalah timbulnya perpecahan, perselisihan, dan rasa curiga. inilah yang disukai oleh si berusaha ingin menghancurkan ikatan persaudaraan. "Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. " Matius 238; baca juga Matius 12 50; Ibrani 2 10-18"Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.” Amsal 16 28Karena fitnah dan gosip, masalah kecil yang Paling sederhana sekalipun bisa jadi masalah besar yang begitu runyam. Akibatnya, hubungan pertemanan atau kekeluargaan bisa jadi rusak. Ibarat air yang bersih dan tenang, saat mulai diaduk kencang maka airnya berubah jadi Mengasihi Satu Sama Lain"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." Efesus 432Pertama dan yang paling utama untuk bebas dari gosip dan fitnah adalah tetap tumbuh di dalam cinta. Tanyakan dirimu, ' Apakah kata-kataku membangun ikatan kasih atau malah merusaknya?'Saat kita mengasihi orang lain dengan tulus, kita gak akan mungkin menghianati atau bahkan mengata-ngatai mereka di belakang. Kita tak akan berhasrat untuk menyampaikan kekurangan mereka kepada orang lain sekalipun itu menyakitkan 1 Korintus 13 4-7.Kita perlu berdoa supaya kita memiliki kasih yang tulus ke orang lain. Kalau kita berpikir seseorang melakukan sesuatu yang salah, kita harus mendoakannya. Karena dengan itulah kita bisa kita bisa mendatangi orang itu dengan semangat kasih dan meminta mereka untuk menyampaikan klarifikasi, daripada memperkeruh air dengan fitnah sana mungkin kita bisa melakukannya kepada orang yang kita doakan bukan? Karena itulah kita perlu fokus pada hal-hal positif dan terus berdoa supaya hal itu terjadi kepada orang lain. Dengan membagikan kasih ini, kita bisa menghadirkan kedamaian dan ketenangan bagi semua gosip dan fitnah orang lain untuk dirimuApa kamu pernah mendengar fitnah atau gosip tentang seseorang kepada dirimu? Jangan biarkan hal itu terus menyebar ke orang yang lebih luas. Biarkan gosip dan fitnah itu berakhir didirimu.“Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran.” Amsal 26 20Kalau kita mendengar gosip dan hal negatif soal orang lain, hal itu justru bisa menularkan dosa gosip dan fitnah bagi diri kita. Lalu prasangka-prasangka negatif yang bermain di pikiran kita akan melahirkan roh perpecahan dan perselisihan. Hasil dari kebohongan itu akan menyebar sangat cepat seperti kita membiarkan diri kita disusupi dengan gosip dan fitnah tentang orang lain, kita sama buruknya dengan pemfitnah dan penggosip bagaimana kita harus menolaknya?Ada banyak orang yang akan membela diri mereka dengan berkata kalau mereka melakukan hal yang benar. Mereka mencoba bertahan dengan kebenaran mereka sendiri. Bahkan kalaupun hal itu benar, tetap saja memfitnah orang lain itu adalah kejahatan! Kalau kita mendengar dan mentolerir fitnah, kita berbagi kesalahan dengan yang menyebarkan fitnah dan gosip. Kita perlu bersikap tegas untuk menolak setiap percakapan berbau gosip!Saling Menghibur dan Membangun“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” Efesus 4 29Mulut kita bisa dipakai untuk melakukan kebaikan besar, memberkati dan membangun orang lain. Tapi juga bisa melakukan sebaliknya, mulut juga bisa melahirkan kejahatan dan memfitnah orang lain.“…dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.” Yakobus 3 10Saat kita berhadapan dengan fitnah, kita bisa menjadi contoh bagi orang lain. Kita bisa memancarkan semangat yang kuat untuk melawan gosip dan fitnah sehingga orang akan tahu kalau hal itu tidak bisa itu , berjaga-jagalah setiap saat supaya kita bisa menjadi orang yang membangun persatuan dengan kata-kata kita, bukan menjadi orang yang menghancurkan.“Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.” 1 Yohanes 2 10 Sumber Halaman 1
Pujiandan kemuliaan ini hendaknya dimulai pertama-tama melalui perkataan kita. Perkataan yang selalu mengarah pada kebaikan, kebenaran dan keindahan, yang utuh hanya bagi Allah. Lidah bukan menjadi pengabai Sabda Allah, tapi menjadi penyambung lidah Allah. "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini" (Mrk. 9: 5).
Renungan Harian Kristen hari ini 06 Januari 2020. Bacaan Alkitab 118. Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka,120 di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat. 1 Timotius 118-20 Perintah Paulus adalah sebuah tugas serius kepada pendeta muda Timotius yang telah dipisahkan untuk sebuah tugas khusus. Intonasinya menyatakan betapa seriusnya masalah ini. Diperlukan komitmen total untuk melaksanakan tugas-tugas ini. Inilah yang diutarakan Paulus ketika ia menantang Timotius untuk tetap teguh. Ada tiga hal dalam penugasan ini. Kita perlu berjuang dalam perjuangan yang baik. Komitmen pelayanan Injil adalah sebuah deklarasi peperangan melawan kuasa kegelapan. Rasul Paulus telah mengenal jenis peperangan ini karena dia telah menghadapinya sejak hari pertama dia memberitakan Injil setelah pertobatannya. Penganut-penganut Yudaisme seringkali mengajarkan doktrin-doktrin yang bertentangan dengan yang diajarkan para rasul, dan di manapun ketika Injil diberitakan maka akan ada yang menentangnya. Sangat jelas bahwa mereka tidak akan dengan mudah mempedulikan pengajaran Timotius, tetapi mereka akan menentang, bahkan menganiaya. Pekerjaan pengabaran Injil bukanlah tugas yang mudah pada masa tersebut, juga dalam sepanjang sejarah gereja dan bahkan sampai saat ini. Bukan hanya Timotius yang perlu dikuatkan, tetapi semua orang yang tengah berusaha keras untuk melakukan pekerjaan pengabaran Injil. Akan ada banyak rintangan, tetapi akan ada keberanian dan keyakinan untuk mengatasinya, karena pekerjaan ini harus diselesaikan. Tanda peringatan ini akan selalu ada ketika seseorang masuk ke dalam pekerjaan mulia ini. Adanya agama-agama yang sesat dan pengaruh agama dalam hati manusia seringkali membingungkan karena seseorang tidak dapat membedakan yang sesat dan yang benar. Sebagian orang telah menganggap bahwa semua agama adalah tahyul. Para pemberita Injil Tuhan harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas, dan untuk mendapatkan kepercayaan dari manusia yang telah disesatkan oleh banyak suara. Mereka harus berusaha dan pada saat yang sama bergantung kepada Tuhan untuk memimpin mereka. Ini adalah pengalaman Paulus di Korintus Kis. 189-10. RENUNGKAN Baca 1 Yohanes 44. DOAKAN Berdoa untuk para misonaris, terutama mereka yang engkau kenal.
RenunganHarian Kristen : Mengasihi Meski Dibenci Firman Tuhan hari ini mengungkapkan tentang hal itu. "Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu." (ayat 13). Cara hidup duniawi, akan selalu diliputi oleh kebencian dan fitnah. Sedangkan umat Tuhan harus melawannya dengan hidup dalam kasih yang sungguh dari Tuhan.
Sebuah kisah kuno dari Eropa Timur menceritakan tentang seseorang yang mengumbar kabar burung mengenai rabi dikampungnya, kepada siapapun dia bertemu. Pada suatu kali timbul penyesalan yang dalam, lalu diapun pergi memohon pengampunan. Rabi menyuruh dia mengambil sebuah bantal dari bulu angsa, merobek sarungnya lalu menebarkan bulu-bulu itu yang kemudian tertiup angin. Pekerjaan ini dilakukannya dengan mudah. Selanjutnya setelah selesai, dengan penuh pengharapan dia bertanya “Apakah sekarang saya sudah diampuni ? “Hampir,” jawab rabi, “hanya satu hal lagi yang perlu kau lakukan, pergi dan kumpulkan kembali bulu-bulu itu.” “Tidak mungkin.” jawabnya. Tepat,” rabi menyahut, “Sekalipun kau ingin memperbaiki kata-kata yang telah kau sebarkan, tetapi tidak mungkin untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.” Joseph Telushkin, didalam ceramahnya sering berkata; “Kalau saya minta anda untuk tidak minum alkohol dalam waktu 24 jam, dan anda menjawab tidak bisa’, maka anda harus tahu bahwa anda kecanduan . Dan jika saya minta anda untuk tidak merokok seharian, lalu anda berkata tidak mungkin’, ini berarti anda sedang tergantung kepada nikotin. Hal yang sama juga kalau anda tidak sanggup menahan diri untuk tidak berbicara jelek tentang orang lain dalam sehari, maka anda telah kehilangan kontrol terhadap lidah anda. Seorang pengarang tak dikenal dalam buku kuno Orhot Tzaddikim’ The ways of the righteous’ mengatakan bahwa gosip selalu mencari kesalahan, seperti lalat yang mencari tempat jorok. Kalau seseorang ada boroknya, maka lalat akan melupakan seluruh bagian tubuh lain yang sehat, karena punya target langsung mendarat diatas borok. Demikian juga dengan gosip yang berbicara hanya berkisar pada kejelekan orang lain. Kebiasaan untuk berbicara jelek tentang orang lain sering membudaya, kadang-kadang dilingkungan gereja, padahal kemelut ini ada kalanya bisa menjadi penghalang bagi seseorang untuk datang dalam persekutuan. Sebaiknya berbicara kesalahan orang lain hanya untuk menolong melakukan perbaikan, mendoakan atau mencari jalan keluarnya. Dr. Antonio Wood pskiater mengamati bahwa kalau seseorang berbicara jelek mengenai orang lain, maka dia telah menciptakan jarak terhadap orang itu. Semakin negatif kita berbicara, semakin jauhlah kita dari obyek tersebut. Jadi dengan berbicara kejelekan banyak orang, kita akan mengasingkan diri dari banyak teman, dan Dr Wood melihat bahwa pengasingan diri merupakan sebab utama dari depresi yang adalah merupakan salah satu dari kelainan yang sedang berkembang di Amerika. Berbicara dimana saja, disekolah, persekutuan doa, diperkerjaan, atau ditempat lain, dapat memberikan impak, negatif atau positif, membangun atau merusak, sebab itu jauh-jauh hari Alkitab telah berpesan dan mengatur sikap kita dalam berbicara. Matius 1237 menyatakan bahwa menurut ucapan kita dibenarkan dan menurut ucapan pula kita akan dihukum. Pengkhotbah 51-2, mengingatkan agar kita tidak terburu-buru dalam berbicara, sebab Amsal 1727 orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, dan orang yang berpengertian berkepala dingin. Kesadaran ini sering datangnya terlambat, saya sering gagal. Lidah bisa mengutuk atau memuji Aristotle, seorang filsuf mengatakan bahwa kita tidak cukup untuk sekedar tahu apa yang harus dikatakan, tetapi kita harus juga mengerti bagaimana mengutarakannya. Kemudian Tuhan Yesus dalam pesannya kepada murid-murid menjelang perjalanan pengabaran Injil, mengatakan “…janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, …karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu, Dia yang berkata-kata didalam kamu Matius 1019-20. Tentunya kita mengerti bahwa hal ini terjadi karena murid-murid membiarkan kauasa Allah bekerja didalam dirinya. Efesus 429-32 “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun dimana perlu, supaya mereka yang mendengarkannya beroleh kasih karunia. Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah, hendaklah dibuang dari antara kamu, demikan pula dengan segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah didalam Kristus telah mengampuni kamu.” Baca juga 2 Timotius 214-17. Berbicara dengan baik ternyata tidaklah mudah, perkataan perlu dipikirkan sebelum diucapkan, batasan-batasan lain di dalam Alkitab menunjuk kekurangan-kekurangan kita, menyatakan betapa tidak layaknya kita dihadapan Tuhan dan manusia lain, tetapi kita tidak perlu berputus asa, sebab pertolongan Tuhan dan kemauan kita dengan sungguh-sungguh untuk dekat kepadaNya, akan membawa perubahan, menggugurkan pepatah lama yang mengatakan bahwa watak tidak ada obatnya. Kata-kata yang membangun bisa menjadi titik tolak dari kehidupan seseorang, dipakai Tuhan sebagai alat untuk membawa perubahan. Salah seorang pendeta, penulis dari banyak buku, seorang profesor, Sproul, mendapatkan dorongan melalui kata-kata dari gurunya; “ don’t let anyone ever tell you that you can’t write.” Berikut ini adalah kutipan dari Keeping Your Family Together When the World is Falling Apart’ tulisan dari Dr Kevin Leman, penulis dari buku-buku yang membahas masalah keluarga, ini adalah bagian dari kesaksian kehidupannya, yang mengalami titik tolak perubahan melalui kata-kata dari gurunya. Dari seorang bodoh’, akhirnya Kevin menjadi seorang yang sukses dan membantu banyak orang. Lastborn children are special challenge, particularly when it comes to Reality Discipline. The problem is, they are ussually little charmers, so cute that it’s often tempting to let them get away with things their older brothers and sisters could never get away have alot of experience with lastborn children because I am one. I’ve told in others books how I came in third behind a big sister who was an A-plus student and big brother who was B-plus student and big athletic hero as well. I’ll show them! I said to myself, and I proceed to carve my own niche in life by pulling D’s and F’s and being a family clowned my way up all the way to high school, where I finally ran into a no-nonsense math teacher who understood how to handle the lastborn who is trying to get attention in negative ways. Miss Wilson pulled me aside one day during my last semester in high schooll. Looking me squarely in the eye, she asked, “Kevin, when are you going to stop playing your game ?”“What game is that, Teach’ ?” I asked. Believe it or not, I actulally did refer to her as Teach’. It was 1961, and I was trying to be cool’.“The game you play the best.” the math teacher said with a smile. “Being the worst.”I laughed it off, but what she said that day turned me in another direction. She had seen through my facade and knew I was playing self-destructive, attention-getting game.” halaman 211. Disekitar kita banyak teman-teman yang seperti kita, dimana pada suatu kali mungkin mengalami kepahitan, disinilah kita bisa saling membantu, baik melalui kata-kata yang disampaikan secara lisan, maupun kata-kata dalam tulisan lewat surat. Membuat surat memberi peluang kepada kita untuk mempersiapkan apa yang akan dikatakan, dan punya waktu untuk berdoa memohon pertolongan Tuhan. Sebuah surat yang dikirim dari seorang sahabat berbunyi ” ….. suratmu datang pada saat saya berada dalam keadaan bimbang, …. mengalami stres yang berkepanjangan, …..lama saya membalasnya, bukan karena saya lupa, … karena ada sesuatu yang menarik untuk disimak didalam suratmu itu. Sebab setiap kali saya membacanya, maka setiap kali pula saya dikuatkan.” Surat ini bisa menjadi pengingat, agar didalam surat atau berbicara bisa saling menguatkan, sebab terlalu sering kita berbicara tanpa arti, bahkan tanpa sadar bisa merusak. Saya teringat kepada seorang nenek yang berumur lebih dari 80 tahun, kami berjumpa sekitar 3 tahun yang lalu, nenek ini tidak mengecap pendidikan tinggi, bukan seorang filsuf , hidup dalam keserhanaan, tetapi wajahnya bercahaya, tidak menunjukkan kerut-kerut penderitaan dalam kekurangannya’ penuh senyum dan kata-katanya kuat. Dengan bodoh saya bertanya “Bagaimana bisa begitu ? Makan obat apa ?” Tetap tersenyum nenek menjawab “Makan nasi, … hati bersih, … bicara yang baik, … jangan benci orang.” Kata-kata ini bagaikan siraman air sejuk pada musim panas. Pengajarannya sangat sederhana, mudah dimengerti, tetapi agak sulit dipraktekkan. Sayang perjumpaan kami hanya pendek, kalau tidak, tentu saya bisa belajar lebih banyak lagi dari beliau, mendengarkan kata-kata bijak dari orang yang mengalaminya. Kalau teringat nenek, nasi putih tanpa laukpun akan terasa gurih. Sepuluh tahun yang lalu ketika saya mempertanyakan keberadaan Tuhan dalam kehidupan nyata ditengah kekecewaan, ketika saya mempertimbangkan untuk meninggalkan seluruh bentuk pelayanan, Pendeta mengatakan “Just hang on, everything will be alright, God is greater than your problem.” Beberapa tahun yang lalu pendeta lain berkata dalam kaitan dengan sebuah pembicaraan, mengatakan “You tidak fair terhadap keluarga.” Klick’ kata-kata ini memutar switch’ yang paling dalam, membawa kepada pergumulan bersama Tuhan, dan akhirnya walaupun ijin tinggal tetap dinegeri lain sudah kami peroleh, toh tidak dipakai, tetapi Tuhan memberikan jalan lain. Dari orang yang sama, kita, anda, saya, siapa saja, bisa keluar kata-kata pendorong, pembangun, tetapi bisa juga keluar kata-kata yang merusak, menghancurkan, bahkan mematikan. Dengan lidah kita bisa mengutuk manusia, …tetapi dengan lidah yang sama kita bisa memuji 31-12
Renungan Lukas 10:1-12. 1 Oktober 2021 11:51 Diperbarui: 1 Oktober 2021 15:18 7144 3 0. +. Lihat foto. 1 Menit Meresapi Sabda Allah (Dok.Pri) Kamis, 30 September 2021. Para saudara hari ini kita memperingati Santo Hieronimus, ImPujG. Dalam bacaan injil hari ini ialah Yesus mengutus tujuh puluh murid dan mengutusnya pergi. Berdua-dua.
"Renungan Kristen tentang Musuh"Apakah semua orang harus menjadi teman kita? Apakah tidak wajar kalau kita punya musuh? Apakah itu pasti salah kita apabila kita punya musuh? Apalagi orang Kristen !?! Harapan yang keliru akan membuat kekecewaan kita terlalu besar untuk dihadapi. Pada faktanya ternyata tidak semua orang akan suka dengan kita, mau menjadi teman kita, atau mau bergaul erat dengan kita. Ini sebuah fakta yang berat bagi banyak pelayan Tuhan, yang berharap semua orang akan menyenangi mereka. Padahal Tuhan Yesus sudah pernah berkata sebaliknya baca Matius 1014 ! Membaca dari Nehemia 41-23, Saya mengingat beberapa prinsip penting di dalam pikiran saya, sebagai berikut Prinsip 10-10-80 Ini sebuah prinsip yang pertama kali saya baca di buku yang ditulis James Emery White. Atau saudara bisa membaca artikel pendeknya di sini. Apa itu prinsip 10-10-80? Sepuluh persen orang akan langsung menyukai Anda. Mereka menyukai Anda begitu mereka bertemu Anda. Mereka menyukai wajah Anda, keluarga Anda, kisah hidup Anda, dan suara Anda. Dan mereka akan tetap menyukaimu. Anda bisa melakukan sebuah kesalahan dan dengan gampang dimaafkan atau dimengerti oleh mereka. Terima kasih Tuhan untuk orang-orang seperti itu. Anda tidak perlu melakukan banyak hal untuk mendapatkan kasih sayang mereka, dan Anda tidak perlu melakukan banyak hal untuk mempertahankannya. Lalu ada 10 persen yang entah mengapa tidak menyukai Anda. Mereka tidak menyukai Anda begitu mereka pertama kali bertemu Anda. Mereka tidak menyukai wajah atau suara Anda. Keluarga Anda mungkin dianggap cukup baik tetapi Anda tidak. Mereka bahkan tidak menyukai gaya pakaian yang Anda kenakan. Anda tidak berbuat banyak untuk mendapatkan ketidak-sukaan ini. Itu tiba-tiba saja terjadi. Dan tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya. Itu menyisakan 80 persen. Inilah orang-orang yang belum memberikan penilaian. Mereka terbuka untuk menyukai anda, tetapi mereka menunggu untuk melihat apakah Anda benar di hadapan Tuhan, punya karakter setia dan terus terang, jujur dan peduli dalam urusan Anda dengan mereka, dan rajin dalam bekerja. Jika demikian, mereka dengan senang hati akan bergabung dengan 10 persen orang yang menyukai anda. Dalam kisah Nehemia, dua orang bernama Sanbalat dan Tobia, sudah tidak menyukai Nehemia bahkan sebelum mereka pernah bertemu sama sekali Nehemia 210. Hikmat Mengatasi Haters Terhadap orang-orang yang tidak suka dengan kita, ini yang harus kita lakukan. Lupakan mereka! Jangan berfokus kepada mereka. Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menyenangkan mereka, karena hal itu tidak akan terlalu sering berhasil. Bertemanlah dengan mereka sejauh mereka mengizinkan. Tidaklah perlu memiliki target untuk menjadikan orang-orang ini menjadi sahabat terdekat kita. Kalau kita terlalu sibuk untuk berusaha menyenangkan orang-orang yang menjadi “haters” kita, maka kita bisa-bisa kehilangan kepercayaan dari 80 persen orang yang belum menentukan sikap terhadap kita. Kalau kita terlalu sibuk untuk menjawab dan menenangkan suara minoritas orang-orang yang tidak menyukai kita, 80 persen orang yang belum menentukan sikap akan mulai berpikir bahwa apa yang 10 persen "haters" minoritas ini suka katakan mungkin ada benarnya - dan bisa jadi mulai memihak mereka. Jadi, waktunya kita move on! Meskipun orang-orang ini akan menghina kita, dan bahkan memfitnah kita. Jangan terlalu sibuk dengan hal-hal tersebut. Saya selalu ingat pesan rohani dari seorang penginjil yang melayani di gereja kami waktu saya masih muda. Dia berkata demikian “Jangan kuatir dengan fitnah dari orang lain. Karena kebenarannya adalah satu-satunya orang yang bisa berhasil menjelekkan kita adalah diri kita sendiri. Jangan lengah. Jangan kehilangan kesabaran. Pada waktu awal fitnah disebar, orang-orang bisa saja mulai percaya. Tetapi pada akhirnya kebenaran akan selalu menang dan terbuka bagi semua orang.” Terkadang juga orang yang tidak suka dengan kita akan bahkan sampai mengancam kita. Mereka berharap kita tunduk kepada mereka karena ketakutan dengan mereka. Jangan gentar. Takutlah kepada Tuhan, lebih daripada takut kepada manusia. Teruslah melakukan apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan dengan setia. Penyertaan Tuhan Tidak Pernah Berarti Jalan Akan Selalu Mudah Dari awal kisah Nehemia, kita melihat penyertaan Tuhan yang nyata. Jalan-jalan dan pintu-pintu terbuka. Kemurahan hati mengalir. Tuhan sungguh bekerja dengan nyata. Tetapi tidak selalu berarti sepanjang perjalanan akan selalu mudah dan lancar. Apalagi ketika “haters” mulai muncul dan mencoba mengubah keadaan kita. Saya suka setiap kali mendengar kata-kata rohani, “Allah berperang bagi kita Namun seringkali orang-orang Kristen salah berpikir bahwa karena Allah berperang bagi kita, maka kita tinggal duduk diam manis, tidak perlu ikut melakukan apapun. Berkat Tuhan tidak pernah berarti bahwa kita tidak perlu bekerja keras. Bahkan burung pipit yang dikatakan dipelihara oleh Tuhan, tidak pernah mendapatkan makanan datang otomatis ke sangkar mereka. Burung-burung tersebut perlu keluar dari sarang dan mencari makanan. Dalam kisah Nehemia, di katakan bahwa mereka harus membangun tembok dengan satu tangan untuk bekerja membangun, sementara sambil tangan lainnya memegang senjata ay. 17. Bahkan bekerja sangat keras dan melakukan penjagaan sampai larut malam ay. 21. Penyertaan Tuhan tampak nyata juga melalui hikmat yang Tuhan berikan kepada mereka di masa sulit dan penuh tekanan. Melalui daya tahan fisik ekstra yang kita dibutuhkan di masa-masa sulit. Melalui dukungan nyata dari orang-orang terdekat di sekitar kita. -Refeksi sebelumnya dari Nehemia 3, baca di lainnya dapat ditemukan di sini.
Semogabangsa ini akan bertumbuh ke arah yang lebih baik dengan memperhatikan perkembangan pemikiran tentang kecerdasan tersebut. Jika di antara pembaca ada yang ingin menyampaikan refleksi atau pendapatnya tentang konsep kecerdasan ini, silakan kirim email ke victorchristianto@gmail.com. Terimakasih. Selamat malam 18 april 2015, pk. 23:23 VC Ref.:
Ayat Bacaan Yakobus 411-12 Kerangka Khotbah Dengan berbagai sebab, kita cenderung memfitnah seseorang. Sesungguhnya kita lupa bahwa lidah yang kita miliki ini dapat memberi nasehat menguatkan, tetapi juga dapat membunuh dan mencelakakan seseorang. Amsal 1218 berkata “Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan”. Lebih lanjut Alkitab berkata” Hidup dan mati dikuasai lidah.” Amsal 1821. Marilah kita melihat penyalahgunaan fungsi lidah tersebut 1. Fitnah menyerang manusia ayat 11 – Karena fitnah merendahkan sesama Matius 2239 – Karena fitnah sama dengan menyerang dari belakang Lukas 173; 2 Tesalonika 315; Titus 113 – Karena fitnah adalah tindakan tidak berdasarkan kasih Amsal 154; Yakobus 38-10 2. Fitnah menyerang firman Allah ayat 11 – Fitnah menyerang firman Allah karena firman Allah menganjurkan mengasihi Yakobus 28 – Fitnah menghakimi Firman Allah Yakobus 411 3. Fitnah menyerang Allah ayat 12 – Fitnah sama dengan menghakimi, dan menghakimi adalah hak Allah Yakobus 412 – Standar penghakiman bagi kita ditakar berdasarkan sikap penghakiman kita terhadap sesama matius 71-5 – Penghakiman kita terhadap sesama belum tentu benar 1 Korintus 4-5
Fitnahdimaksudkan untuk menjatuhkan wibawa orang lain. Itu jelas merupakan perbuatan yang buruk, sudah dibahas dalam renungan rohani kristen tentang kejujuran. Dikatakan bahwa sebagai orang percaya kita harus bersikap jujur terhadap apapun. Selain itu bagi pemfitnah akan ada hukuman yang dibebankan.
Ilustrasi Doa Terhindar Dari Fitnah Dalam Alkitab, Simak 3 Doa Ini! Foto PexelsDoa Terhindar dari Fitnah dalam AlkitabIlustrasi Kumpulan Doa Terhindari Dari Fitnah dalam Alkitab Foto Pexels10 Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku. 11 Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah. 12 Di hadapan semua lawanku aku tercela, menakutkan bagi tetangga-tetanggaku, dan menjadi kekejutan bagi kenalan-kenalanku; mereka yang melihat aku di jalan lari dari padaku. 13 Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi seperti barang yang pecah. 14 Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, – ada kegentaran dari segala pihak! – mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku. 15 Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata ”Engkaulah Allahku!” 16 Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku! 17 Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! 18 Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; biarlah orang-orang fasik mendapat malu dan turun ke dunia orang mati dan bungkam. 19 Biarlah bibir dusta menjadi kelu, yang mencaci maki orang benar dengan kecongkakan dan penghinaan!2 Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku dan lepaskanlah aku, 3 supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan. 4 Ya Tuhan, Allahku, jika aku berbuat ini jika ada kecurangan di tanganku, 5 jika aku melakukan yang jahat terhadap orang yang hidup damai dengan aku, atau merugikan orang yang melawan aku dengan tidak ada alasannya, 6 maka musuh kiranya mengejar aku sampai menangkap aku, dan menginjak-injak hidupku ke tanah, dan menaruh kemuliaanku ke dalam Doa Terhindar Dari Fitnah Foto Pexels1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. 2 Luputkanlah aku, ya Tuhan, dari pada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan, 3 yang merancang kejahatan di dalam hati, dan setiap hari menghasut-hasut perang! 4 Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. 5 Peliharalah aku, ya Tuhan, terhadap tangan orang fasik,jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan, yang bermaksud menjatuhkan aku. 6 Orang congkak dengan sembunyi memasang jerat terhadap aku, dan mereka membentangkan tali-tali sebagai jaring, di sepanjang jalan mereka menaruh perangkap terhadap aku. 7 Aku berkata kepada Tuhan ”Allahku Engkau, berilah telinga, ya Tuhan, kepada suara permohonanku!” 8 Ya Allah, Tuhanku, kekuatan keselamatanku, Engkau menudungi kepalaku pada hari pertarungan senjata. 9 Ya Tuhan, jangan penuhi keinginan orang fasik, jangan luluskan tipu rencananya!
Renungan Jadikan hidup lebih berarti -Filipi 3:7-8 Oleh admin Februari 05, Batu berbicara tentang kekerasan hati Tidak jarang perbuatan orang lain membuat kita sakit hati, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang
Ada banyak orang Kristen yang mungkin tidak mengerti ayat-ayat Alkitab tentang difitnah. Karena umumnya ini tidak dijelaskan dengan jelas. Tetapi ada banyak perumpamaan tentang kehidupan umat pilihan Allah dalam Alkitab yang menunjukkan peristiwa-peristiwa ini. Bahkan penyaliban Tuhan Yesus adalah karena fitnah yang dilemparkan oleh orang-orang Farisi. Karena itu, lebih baik dimodelkan pada sikap umat pilihan Allah, termasuk teladan Tuhan Yesus sendiri dalam menghadapi fitnah. Berikut adalah beberapa ayat Alkitab tentang difitnah, termasuk tokoh-tokoh Alkitab yang mengalaminya. 1. Tuhan Yesus Terakhir Tuhan Yesus sendiri yang difitnah, padahal tidak ada satupun sifat dosa menurut Alkitab dari padaNya. Sehingga melalui penyaliban Yesus maka umat Kristen dapat memperoleh kasih karuniaNya. Seperti pada Mazmur 14011 “Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi; orang yang melakukan kekerasan akan diburu oleh malapetaka” sehingga dengan tetap melakukan kasih, maka Allah akan terus berpihak kepada kita semua. 2. Rasul Paulus Selanjutnya ada Rasul Paulus yang difitnah hingga dimasukkan ke dalam penjara. Namun dia terus dibela oleh Allah. Seperti dikatakan pada Efesus 431 “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan”. Karena itu meskipun difitnah namun Rasul Paulus tidak membalasnya. Pemandi Kemudian adapula Yohanes Pemandi yang difitnah banyak orang farisi saat mempersiapkan kedatangan Tuhan. Tetapi seperti tertulis pada 1 Korintus 610 “pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”. Karena itu dia menghiraukan para pemfitnah dan tetap melakukan cara berdoa yang benar saat difitnah. Ia terus bertekun dengan bantuan karunia Roh Kudus untuk menyatakan firman. 4. Daniel Kemudian masih di Perjanjian Lama, dikisahkan Daniel yang juga difitnah dan ditangkap hingga masuk ke gua singa. Dalam hal tersebut Daniel tetap terus berdoa dan meminta mukjizat serta penyelamatan dari Allah. Amsal 188 “Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati” dimana fitnah sepertinya terlihat benar tetapi belum tentu demikian. Karena itu hanya manfaat berdoa bagi orang Kristen yang sanggup membuka segala perkara tersebut. 5. Yusuf Dalam Perjanjian Lama dikisahkan tentang Yusuf yang banyak difitnah oleh orang-orang terdekatnya. Tetapi ternyata Yusuf juga tidak menaruh dendam pada orang-orang yang telah memfitnah dan menganiaya dia. Karena jelas di dalam 1 Korisntus 511 “Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama”. Yang dilakukan Yusuf adalah menjauh dari fitnahan tersebut dan tidak bersekutu dengan mereka yang memfitnah dia. Sebaiknya umat Kristen juga tetap melakukan contoh kesetiaan dalam Alkitab pada Allah walau mengalami fitnahan. Itulah beberapa ayat Alkitab tentang difitnah dalam agama Kristen. Dari semua kisah dan kisah orang-orang kudus, termasuk kisah tentang Tuhan Yesus sendiri, jelas apa yang harus dilakukan ketika menerima fitnah. Yang pasti adalah bahwa umat beriman harus tetap loyal kepada Tuhan, jangan menjadi lemah dan merasa tertekan, lakukan cara-cara untuk tenang menurut kekristenan. Selalu mengandalkan Tuhan saja, maka Dia akan membebaskan dan memenangkan kita dari fitnah banyak orang. Saat berjalan dalam kebenaran, pasti Tuhan akan memberikan hadiah yang sepadan. Dan biarkan Tuhan sendiri yang membalas dendam. Karena penghakiman bukan milik kita, tetapi milik Allah.
Mabiga(Renungan Harian) Sabtu, 15 Mei 2021 - Pola Pikir Sorgawi - Pola Kerja membumi - "Pola Pikir Sorgawi - Pola Kerja membumi". Kolose 3 : 1 - Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Oleh Pdt. Pinehas Djendjengi Yakobus 411-12 11 Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya. 12 Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia? Tinggal 4 hari lagi kita akan tiba di penghujung tahun 2017 ini. Mari kita Tanggalkan dosa-dosa kita. Salah satu dosa buruk yang perlu sungguh-sungguh kita tanggalkan di penghujung tahun ini adalah dosa suka memfitnah orang lain. “Jangan suka memfitnah orang lain!” Ini berarti kita dilarang mengucapkan fitnah. Semua agama yang menganjurkan kehidupan bermoral melarang umatnya untuk melakukan fitnah. Agama Kristen juga, melalui kitab sucinya, melarang umatnya untuk memfitnah orang lain. Bahkan, larangan itu dijadikan suatu judul perikop seperti kita baca dalam Yak. 411-12. Mengapa fitnah dilarang? Dalam Imamat 1916, Tuhan sudah berfirman “Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN”. Tuhan melarang orang mengucapkan fitnah karena itu adalah dosa yang dapat menghancurkan kehidupan orang lain. Apa sesungguhnya fitnah itu, dan apa saja akibat yang ditimbulkannya? Fitnah adalah perkataan bohong yang bertujuan menjelekkan atau mencelakakan orang lain. Menurut 1 Timotius 44 orang yang melakukan fitnah adalah orang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah dan curiga. Banyak persahabatan yang sudah lama terjalin akhirnya hancur karena fitnah. Banyak rumah tanggah retak dan hancur karena fitnah. Juga, banyak usaha, cita-cita terhambat dan gagal karerna fitnah. Termasuk banyak gereja berselisih, bahkan sampai bertikai karena fitnah. Konflik SARA yang terjadi di negeri kita juga disebabkan oleh fitnah. Fitnah dalam bahasa Yunaninya menggunakan juga kata diabolos. Kata ini berarti pemfitnah. Selain untuk menjelaskan pemfitnah, kata ini juga dipakai untuk menjelaskan iblis. Coba lihat, pemfitnah dan iblis mempunyai tempat yang sejajar dalam kata diabolos. Cukup masuk akal memang jika dua hal ini disejajarkan. Pemfitnah suka menyebarkan kata-kata bohong, dan ini tergolong sifat utama dari iblis. Mereka menyebarkan kebohongan agar orang lain dirugikan. Atas dasar ini maka sungguh tepat jika Dalam Wahyu 29 orang-orang yang suka melakukan fitnah dikategorikan sebagai jemaah Iblis. Dalam pembacaan kali ini dikatakan bahwa memfitnah orang berarti mencela hukum. Fitnah adalah mengatakan sesuatu tentang orang lain yang belum tentu benar. Sementara yang paling tahu tentang manusia sampai kepada hal yang paling detail hanyalah Tuhan. Jadi kita tidak boleh menyampaikan sesuatu tentang orang lain, apalagi kalau hal itu adalah hal yang negatif, sebelum kita tahu hal yang sesungguhnya. Kalau tidak, maka kita telah mendahului Tuhan dan sekaligus merugikan orang. Bagi Tuhan inilah adalah dosa yang harus kita jauhi. Karena fitnah adalah dosa maka Luther memberikan nasihat “Jangan berikan tempat kepada pemfitnah dalam hidupmu!” Lebih lagi, Paulus dengan tegas menasihati orang-orang Kristen di Efesus “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan Efesus 430-31. Faktor terbesar yang mendorong orang melakukan fitnah adalah iri hati. Selama iri hati bercokol dalam diri seseorang maka orang itu tidak akan pernah berhenti untuk melakukan fitnah. Hal ini bisa terjadi dalam hubungan suami-istri, dalam hubungan para majelis, dalam hubungan para pengurus komisi, dsb. Pelayanan yang diwarnai oleh sikap iri hati dan fitnah tidak akan membuahkan hasil yang baik. Pelayanan seperti itu tidak layak di hadapan Tuhan. Seperti dikatakan oleh Daud “TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya Mazmur 151-3. Bagaimana caranya menghindarkan fitnah dari kehidupan kita? Kita harus menyadari bahwa fitnah selalu dibuat orang agar orang lain dirugikan. Tetapi, tanpa dia sadari pula bahwa apa yang dilakukannya itu akan membawa penderitaan bagi dirinya sendiri. Tuhan sendiri akan menghukum orang-orang yang melakukan fitnah. Firman Tuhan dalam 1 Korintus 610 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Paulus menyatakan bahwa orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman Roma 38. Bangunlah kehidupan dan pelayanan kita tanpa fitnah. Amsal 2620 berkata, “Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran.”
3cara menjadi penyembah yang benar ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Yohanes 4:23-24: "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran".
. rb65p0i3ow.pages.dev/934rb65p0i3ow.pages.dev/138rb65p0i3ow.pages.dev/524rb65p0i3ow.pages.dev/111rb65p0i3ow.pages.dev/702rb65p0i3ow.pages.dev/364rb65p0i3ow.pages.dev/51rb65p0i3ow.pages.dev/431rb65p0i3ow.pages.dev/217rb65p0i3ow.pages.dev/621rb65p0i3ow.pages.dev/919rb65p0i3ow.pages.dev/119rb65p0i3ow.pages.dev/73rb65p0i3ow.pages.dev/944rb65p0i3ow.pages.dev/852
renungan kristen tentang fitnah